![](https://static.wixstatic.com/media/afbe224ad85d4f84b2c9dc52a6e8449b.jpg/v1/fill/w_1920,h_1437,al_c,q_90,enc_avif,quality_auto/afbe224ad85d4f84b2c9dc52a6e8449b.jpg)
i(NFO) EKG
- No Fear Of ECG -
Morfologi Gelombang dalam EKG
Gelombang P:
Menggambarkan depolarisasi dari atrium
Normalnya:
-
Tinggi tidak lebih dari 3 kotak kecil (< 0,3 mV)
-
Lebar < 0,12 s
-
Positif kecuali di aVR
-
Gelombang simetris
Kelainan Gelombang P:
-
Pulmonal / Runcing: R
-
Mitral / berlekuk lebar: LAH
Interval PR:
awal gelombang P - awal gelombang QRS - menggambarkan waktu konduksi AV
-
normalnya 0,12-0,20 s
-
Jika memanjang berarti ada block jantung.
Patologis:
-
Interval PR memanjang atau gelombang P tidak diikuti QRS
-
AV-Block I, II Typ 1 dan 2, III.
Gelombang Q:
defleksi negatif pertama pada gelombang QRS.
Normal:
-
Lebar kurang dari 0,04 s dan < 1/3 tinggi R
-
Tinggi < 0,1 mV
Patologis:
-
Panjang gelombang Q > 1/3 R
-
Ada QS tanpa gelombang R.
-
Adanya gelombang Q patologis ini menunjukkan adanya Myokard Infarkt lama (old).
Gelombang R:
defleksi positif pertama pada gelombang QRS
Gelombang S:
defleksi negatif setelah gelombang R
Kompleks QRS:
menggambarkan depolarisasi ventrikel
-
normal lebar QRS < 0,06 - 0,12 s
Segmen ST
akhir kompleks QRS - awal gelombang T
Normalnya:
-
Isoelektris
Patologis:
-
ST-Elevasi : diatas garis isoelektris, misalnya Myokard Infarkt atau Myo/Perikarditis
-
ST-Depresi: Iskemik koroner atau pengaruh Obat (digitoksin atau betablocker)
Gelombang T
menggambarkan repolarisasi Ventrikel
Normal
-
Sama dengan gelombang P
Patologis:
-
T-Tall (T dengan puncak tinggi) : Hiperkalemia
-
Tinggi lebih dari 2/3 R dan datar: Hipokalemia
-
T-Inversi: bisa normal (di lead III, VR, V1, V2 dan V3 (pada orang kulit hitam) atau iskemia, infark, RVH dan LVH, emboli paru, Sindrom WPW, dan Block cabang berkas.
![](https://static.wixstatic.com/media/1aaed0_9cce7ee8c8694d32a4ec9e39b9dac192.png/v1/fill/w_421,h_341,al_c,q_85,usm_0.66_1.00_0.01,enc_avif,quality_auto/1aaed0_9cce7ee8c8694d32a4ec9e39b9dac192.png)